Anak Bawang Se-pedas Cabe Rawit kok bisa?maksudnya apa?. Mungkin Judul ini yang ada di benak kawan-kawan sekalian. Judul yang terasa aneh didengar telinga, bukan kodok kampus namanya kalau tidak aneh.
Julukan cabe rawit saja mungkin tidak cukup bagi anak- anak ini jika dilihat dari usia dan prestasi yang ditorehkan.
Ibarat cabe rawit yang kecil tapi pedas dan anak bawang sebutan yang biasa bagi anak kecil.
'Anak bawang Se-pedas Cabe Rawit ' mungkin layak di sematkan pada anak anak ini. Bawang saja sudah pedas apalagi cabe rawit ya?.
Bagaimana tidak diusia mereka yang masih belia mampu menginspirasi banyak anak dan juga orang dewasa. Bahkan orang dewasa saja yang lulusan perguruan tinggi belum tentu bisa seperti mereka.
Yahya Harlan, Fahma Waluya Rosmansyah, dan juga Arrival Dwi Sentosa. Walaupun ketiganya masih duduk di bangku SMP mereka berhasil membuat aplikasi yang luar biasa.Pertanyaannya sekarang mengapa saya mengangkat topik ini kembali padahal sudah banya media yang mengangkat tema ini. Disinilah mulai perlu kita sadari bagaimana mengapresiasi karya inovasi bangsa sendiri. Baiklah sobat mari kita simak ulasan berikut ini.
Yahya Harlan adalah pembuat situs jejaring sosial Versi Indonesia.Bocah yang sangat pemalu ini berasal dari kota Bandung,Jawa Barat. Diusia yang terbilang muda 13 tahun dan masih duduk di kelas satu SMP Sekolah Alam Bandung.Yahya Harlan memperkenalkan situs jejaring sosial SalingSapa bersama ayahnya. Banyak yang mengira bahwa Yahya Harlan di bantu oleh ayahnya yang seorang lulusan Arsitek ITB.Bantuan yang diberikan ayah Yahya hanya berupa bantuan moril dan materil saja selebihnya ia sendiri yang mengerjakannya.
Kini banyak timbul kontrofersi bahwa situs ini tidak di buat sendiri melainkan mengimport source code dari Jacko. Banyak silaturahmi banyak rezeki, dan SalingSapa itulah tujuan yang ingin di sampaikan Yahya dalam situs ini,mulia bukan?. Fitur Al-Quran , fitur khazanah , dan fitur radiosalingsapa juga ditambahkan di situs ini. Bagaimana Seru bukan?.
Jika ditengok sepintas situs SalingSapa ini memang terlihat seperti facebook, karena memang situs ini dibangun untuk memberikan alternatif media social network kepada muslimin dan muslimat untuk menggunakan sarana pertemanan atau jejaring sosial milik sendiri. Berdasarkan kunjungan saya beberapa hari yang lalu kini Yahya mulai mengembangkan fitur blog/post pribadi di salingsapa . wah makin mantab nih dengan tambahan fitur dua jempol deh untuk adik ini .
Sedangkan
Fahma Waluya Rosmansyah yang sama dengan Yahya yang baru duduk di kelas satu SMP Salman Al Farisi . Fahma Waluya Rosmansyah berhasil menciptakan game pelajaran di telpon genggam. Berawal dari rasa sayang kepada adik nya Karena adiknya Hania selalu minta dibelikan buku pelajaran, Fahma mendapat ide untuk membuat buku pelajaran digital. Langsung saja Fahma membuat game edukasi untuk telepon selular agar sang adik bisa bermain dan belajar setiap saat.
Fahma memang suka otak-atik komputer karena tertarik pada dunia animasi dan game komputer. Ia bermimpi, suatu hari jadi animator atau pembuat program komputer. Tak cuma bermimpi, Fahma lalu belajar mengembangkan aplikasi komputer dengan bantuan sang ayah, seorang ahli teknologi informasi.
Semua itu membuahkan hasil. Kumpulan program edukasi karya Fahma berjudul "My Mom's Mobiles Phone as My Sister's Tutor" atau "Telepon Genggam Ibu sebagai Pembimbing Adik Saya"memboyong piala di ajang Asia Pasific Information And Communication Technology Award tahun 2010. Fahma mencetak rekor sebagai peserta termuda yang berhasil meraih juara pertama dan menjadi pemenang di liputan6 award kategori Inspirasi Generasi Muda Indonesia menyisihkan beberapa pesaingnya .Wah hebat euy mojang bandung satu ini.
Yang paling baru dan
gress Arrival Sentosa penemu Antivirus yang diberi nama ARTAV. Remaja kelas dua yang masih bersekolah menengah pertama di SMP negeri 48 Bandung. Perlu kita beri dua jempol juga buat Arrival ini, saat anak muda seusianya sibuk dengan urusan maen game online , anak muda yang satu ini sudah selangkah lebih awal melakukan sebuah inovasi canggih. Tidaklah banyak reverensi yang saya dapatkan mengenai artav dari situs resminya.Tetapi saya yakin antivirus ini tidak akan kalah bersaing dengan antivirus lokal sejenis yang telah ada sebelumnya.
Dibutuhkan banyak inspirasi dan inovasi yang lebih untuk kita bangkit dan berdiri menjadi bangsa mandiri. Semoga saja semakin banyak inovasi dan inovator baru yang dapat membuat bangsa indonesia menuju kemandirian. kalau mereka saja bisa mengapa kita tidak. Jadilah inovator-inovator Indonesia baru dengan mengikuti
COMPFEST 2011 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebuah One Stop IT Event buatan anak bangsa yaitu
Computer Festival 2011. Acara akan dilaksanakan pada hari Selasa-Kamis tanggal 14-16 Juni 2011 di SMESCO Indonesia Jalan Jend Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta Selatan. Informasi Dan Pendaftaran klik di sini
COMPFEST 2011 .Selamat berkarya dan semoga cita-cita bangsa indonesia untuk menjadi bangsa mandiri bukan hanya isapan jempol belaka. Semangat dan bangkitlah
Inovasi Karya Anak Bangsa menuju Kemandirian Nasional Indonesia.
diolah dari sumber
kompas.com,
artav-antivirus.com,
liputan6.com serta beberapa berita di televisi.